Hilangnya Sifat Amanah Sedikit Demi Sedikit |
Hadith : |
Huzaifah Ibnu Yaman r.a berkata : “Rasulullah SAW menceritakan kepada kami dua buah hadis, aku telah melihat salah satunya dan aku menunggu yang satu lagi. Nabi menceritakan kepada kami bahawasanya amanah itu turun ke dalam pangkal (akar) jiwa (hati) manusia, kemudian mereka pun mengetahui sebahagian al-Quran, sesudah itu mereka mengetahui sebahagian sunah. Dan nabi menceritakan kepada kami tentang pencabutan amanah. Sabdanya yang bermaksud : “Seorang lelaki tidur lalu dalam keadaan tidur, dicabut amanah dalam hatinya, maka tinggal bekas amanah seperti kesan sesuatu warna yang menyalahi warna asal, warna yang agak hitam. Kemudian ia tidur lagi lalu dicabut lagi amanah, maka tinggallah bekasannya yang merupakan kembung-kembung di tangan lantaran banyak bekerja dengan menggunakan kapak seperti bara api yang engkau guling-gulingkan di atas kaki mu lalu kembunglah kaki itu dan engkau pun melihatnya sudah bengkak dan penuh dengan air, padahal tidak ada apa-apa di dalamnya. Kerana manusia berjual beli tetapi hampir-hampir tidak ada seorang pun yang amanah lalu seseorang pun berkata” Sesungguhnya dalam golongan bani fulan ada seorang yang boleh dipercayai dan dikatakan kepada orang itu : “Alangkah tinggi akalnya, alangkah bijak bestarinya dan alangkah hebat ketabahannya. Padahal tidak ada di dalam hatinya sedikit pun keimanan walaupun seberat biji sawi. Dan sesungguhnya telah datang kepada ku suatu masa (telah berlalu suatu masa). Aku yang pada masa itu tidak peduli siapakah di antara kamu aku berjual beli dengannya. Demi Allah sungguh jika ia Muslim, nescaya keislamannya akan menolaknya kepada ku dan jika ia Nasrani, nescaya pengurus urusannya akan kembalikan kepadanya. Sedangkan pada hari ini aku tidak lagi berjual beli melainkan dengan si anu dan si anu.” (al-Bukhari 81:35 ; Muslim 1:62) Keadaan Seseorang Ketika Sampai Ajal Hadith : Dari Anas r.a katanya: "Rasulullah s.a.w telah masuk menziarahi seorang pemuda yang sedang berada dalam keadaan hampir mati, lalu bertanya kepadanya: "Bagaimana Keadaanmu?" Pemuda itu menjawab: "Aku berharap kepada (rahmat) Allah - Ya Rasulullah! - dan aku takutkan (balasan buruk) dari sebab dosa-dosa ku". Mendengarkan yang demikian, Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak berhimpun dalam hati seseorang dua perkara itu (harap dan takut) pada saat yang seperti ini, melainkan Allah memberikannya apa yang diharapkan dan menyelamatkannya dari apa yang ditakuti." [Anas r.a] |
Follower
20090720
Himpunan Hadis
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
1 ulasan:
salam saudara seperjuangan ku shazmie
Alhamdulillah, saya cukup tertarik dgn pengisian yg saudara kemukakan..jarang blog sebegini mengisar hadis nabi..semoga perjuangan dakwah saudara shazmie berkekalan..dan semoga kita bukan dari golongan org2 yg rugi.Amin..
Catat Ulasan